Mata Baru
bukan sekedar melihat
14 April 2022
04 Juni 2021
Alternatif Plastisin
Adonan KLEAKSI
KLEAKSI adalah alat permainan yang bersifat fleksibel karena memberi peluang anak untuk melakukan beragam aktivitas sesuai dengan tahap perkembangan si anak. KLEAKSI juga bersifat multifungsi karena di samping mendorong perkembangan psikomotor, aspek kognisi dan afeksi juga terstimulasi.
Mudah sekali membuat
KLEAKSI. Bahannya ada di di dapur kita. Jika anak-anak dilibatkan untuk
membuat, mereka akan belajar tentang beberapa hal....cobalah.
Bahan:
1. tepung terigu 1 cangkir
x
2. garam 1/2 cangkir
3.
air 1 cangkir
4.
minyak sayur 2 sendok makan
5.
baking soda 2 sendok teh
Cara membuat:
1.
masukan semua bahan ke dalam panci.
2.
panaskan di kompor dengan api kecil sambil diaduk rata.
3.
aduk terus hingga adonan menjadi kalis (menggumpal jadi satu dan berbau seperti
kentang kukus).
Catatan:
· Sebelum adonan KLEAKSI diangkat dari kompor, pastikan adonan KLEAKSI benar-benar menggumpal jadi satu dan tidak lengket di jari.
·
Adonan
KLEAKSI tidak perlu disimpan dalam lemari es tanpa kuatir timbul jamur atau
berubah warna serta bau
· Insya Allah Adonan KLEAKSI aman untuk anak
21 Mei 2021
Ketrampilan Motorik Halus Anak Usia Dini
Pengertian Ketrampilan Motorik Halus
Gerakan motorik halus adalah gerakan yang hanya melibatkan otot-otot kecil pada jemari tangan dan pergelangan tangan secara tepat.
Aktivitas motorik halus merupakan koordinasi gerakan motorik halus dengan mata. Dimana keduanya berkoordinasi secara seimbang dan cermat sehingga menciptakan suatu ketampilan untuk menghasilkan sesuatu yang diharapkan.
Ketrampilan motorik halus adalah kemampuan melakukan aktivitas motorik halus. Dimana membutuhkan kecermatan, ketepatan, dan kerapian, sehingga menghasilkan sesuatu yang diharapkan dengan baik.
Manfaat Ketrampilan Motorik Halus
Perkembangan yang baik pada ketrampilan ini akan sangat mendukung anak dalam melakukan tugas-tugas utama di sekolah dan dalam kehidupan sehari-hari. Pada anak yang baik ketrampilan motorik halusnya, biasanya cenderung memiliki
1. kemandirian
Pengembangan Ketrampilan Motorik Halus
Di rumah. Pada umumnya, anak dapat melatih dan mengembangkan ketrampilan motorik halusnya melalui permainan atau libatkan dalam aktivitas keseharian. Membantu anak mengembangkan ketrampilan motorik halus tidak perlu melakukan sesuatu yang luar biasa atau membeli sesuatu yang mahal. Sebagai contoh, ajaklah anak membantu di dapur untuk membuat kue, menuang susu, menyendok gula, atau mengaduk minumnya. Beri anak kesempatan menggunakan penjepit kue untuk mengangkat kue, atau memasang karet melingkari gelas. Bersabarlah mendampingi anak menali sepatu, berpakaian, melepas pakaian, meletakkan benda-benda miliknya di tempat yang telah ditentukan.
2. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini (Pengganti Permendiknas RI Nomor 58 Tahun 2009 Tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini). Dimana Standar PAUD terdiri atas:
b. Standar Isi;
c. Standar Proses;
d. Standar Penilaian;
e. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan;
f. Standar Sarana dan Prasarana;
g. Standar Pengelolaan; dan
h. Standar Pembiayaan.
· melalui bermain secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, kontekstual dan berpusat pada anak
· sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis anak.
Penilaian Perkembangan Ketrampilan Motorik Halus
Permedikbud RI No. 137 Thn. 2014, Pasal 18 ayat 1: Standar Penilaian merupakan kriteria tentang penilaian proses dan hasil pembelajaran anak dalam rangka pemenuhan standar tingkat pencapaian perkembangan sesuai tingkat usianya
Penilaian proses memperhatikan variabel pengamatan pada kemampuan:
1) kekuatan tangan,
2) kelenturan jari-jemari dan
3) kecepatan gerakan otot dan mata.
Selain itu gunakan juga
indikator untuk mengukur hasil penyelesaian tugas pembelajaran yakni dengan
menggunakan penilaian produk: Apakah produk yang dihasilkan sesuai dengan pola/
bentuk yang sudah ditentukan.
***
Alhamdulillah
Kebenaran dan kesempurnaan hanya milik Allah Subhanahu wa 'Taala
Terbuka untuk saran perbaikan.
20 April 2021
NEROPONG BINATANG: IKAN
Geraknya Ikan
Dimana tempat hidup (habitat) ikan? Ikan hidup di air. Ada ikan yang hidup di air asin, ada pula yang hidup di air tawar.
Bagaimana ikan bergerak di air? Ikan bergerak di air dengan cara berenang.
Mengapa ikan dapat berenang cepat? Ikan dapat berenang cepat karena bentuk tubuhnya langsing (streamline).
Apakah ikan memiliki leher seperti manusia? Ikan tidak memiliki leher. Kepala ikan langsung terhubung pada bagian badan.
Dimana letak sirip ikan? Sirip ikan melekat di bagian badan.
Apakah kecepatan berenang semua ikan sama? kecepatan berenang ikan berbeda-beda. Bergantung pada ukuran tubuh, bentuk badan, benuk sirip, bentuk ekor serta jenis mangsanya. Ikan Barakuda Besar dapat berenang dengan kecepatan mengagumkan, untuk menangkap ikan-ikan kecil dan cumi-cumi kecil yang juga berenang cepat. Ikan Landak tidak dapat berenang cepat, menggunakan sirip da ekor untuk menggerakkan badanya yang lebar.
Mengapa ada ikan yang berenang berkelompok? Berenang berkelompok adalah upaya ikan unuk melindungi diri dari musuh.
Mengapa ikan dapat mengapung? Ikan memiliki kantung yg dapat diisi udara. Ikan dapat mengatur banyaknya udara dalam kantung agar dapat melayang dan mengapung. Ikan akan mengosongkan kantung udaranya ketika akan bergerak ke bawah atau dasar laut.
Makanan Ikan
Apa makanan ikan? Makanan ikan beragam, antara lain serangga, cacing, siput,
kijing, ikan-ikan kecil.
Beberapa jenis ikan makan tumbuhan. Biasanya ikan
mau makan apa saja yang banyak ditemui dan mudah ditangkap. Tapi kebanyakan
ikan makan makanan tertentu.
Jenis ikan yang makan tanaman hanya sedikit.
Memiliki bentuk gigi dan usus yang sesuai dengan jenis makanannya. Permukaan
giginya rata agar dapat mengkerokoti tanaman. Ukuran ususnya panjang agar dapat
mencerna makanannya.
Dapatkah mengenali makanan ikan dari bentuk
gigi dan bentuk tubuhnya? Ya, kita dapat mengenali makanan kesukaan
ikan dari bentuk gigi dan bentuk tubuhnya.
Pertahanan Diri
Bagaimana ikan melindungi diri dari serangan
musuh? Ikan melindungi diri dari serangan musuh
dengan banyak cara. ada yang berenang menjauhi musuh. Ada yang
sembunyi di tempat yang mirip dengan warna tubuhnya. Ada yang menggembungkan
tubuhnya agar sulit ditelan musuh. Beberapa jenis ikan memiliki senjata di
tubuhnya. Senjata itu adalah duri yang tumbuh di bagian punggung, atau sisik
yang keras di sekujur tubuhnya.
Bila bertemu musuh, reaksi pertama ikan selalu
berenang menjauhi musuh. Ada yang berenang menuju perairan terbuka, sembunyi di
antara rerumputan laut atau di antara batu karang.
Mengapa ikan merubah warna dan bentuk tubuhnya? Namanya kamuflase. Beberapa jenis ikan melindungi diri
dengan cara kamuflase, yaitu merubah warna dan bentuk tubuh sesuai tempat
persembunyian. Betul-betul mirip dengan tempat persembunyiannya sehingga musuh
tidak dapat mengenali walau berada di depan matanya.
Sisik di sepanjang tubuh ikan ibarat baju yang
akan melindungi dirinya dari serangan musuh.
Duri pada punggung. Beberapa ikan memiliki duri
untuk melindungi dirinya. Sebenarnya duri itu adalah tulang yang tajam yang
tumbuh di sekitar kepala atau di sekitar sirip. Pada beberap jenis kan, duri
akan dikembangkan untuk menakuti musuh yang menghadang.
Indrawi Ikan
Apakah ikan memiliki alat indra? Ya, ikan memiliki alat indra seperti manusia:
pendengar, pelihat, perasa, pembau, peraba.
Apa manfaat alat indra ikan? Ikan menggunakan alat indranya untuk mencari makan,
mengenali keberadaan musuh, mencari pasangan agar dapat bertelur, serta
menemukan kembali jalan menuju lingkungannya. Alat indra ikan sangat tajam,
mampu mencium adanya makanan dari kejauhan atau melalui deteksi getaran air
yang dirasakan.
Berapa jumlah mata ikan? Ikan memiliki sepasang mata, seperti manusia.
Mata ikan dapat digerakkan ke dalam atau ke luar.
Cara kerjanya seperti cara kerja sebuah kamera, berusaha fokus pada benda yang
dilihat. Ikan melihat benda berdasar warnanya, seperti manusia.
Dimana letak lubang hidung ikan? Lubang hidung ikan terdapat di bagian kepala. Biasanya ikan memiliki dua lubang hidung,
terdapat di sisi kepala. Air masuk melalui lubang depan dan keluar
lewat lubang belakang. Dengan cara inilah ikan mencium bau sesuatu di
air.
Dimana letak telinga ikan? Telinga
ikan terdapat di dalam kepala. Telinga
ikan digunakan untuk mengetahui bunyi gerakan musuh atau mangsanya pada jarak
yang jauh dari berbagai arah.
Apakah ikan mempunyai lidah? Lidah ikan tidak menyerupai lidah berotot manusia. Liah
ikan terbentuk dari lipata di dasar mulut.
Apa alat peraba ikan? Ikan memiliki alat peraba yang disebut gurat sisi. Alat
ini memungkinkan ikan untuk menentukan arah dan kecepatan pergerakan air.
Kemudian ikan dapat merasakan pergerakannya sendiri, pemangsa atau manhsa di
dekatnya, bahkan perpindahan obyek diam ke air.
Perkembangbiakan Ikan
Ikan berkembangbiak dengan cara beranak atau bertelur? Ikan berkembangbiak dengan bertelur.
04 Januari 2021
Tanggung Jawab Siapa?
Bismillahirrohmanirrohim
Ada empat orang, masing-masing bernama
Semuaorang, Seseorang, Siapapun, dan Takseorangpun
Mereka diserahi tugas penting yang
harus diselesaikan
Dan Semuaorang diminta untuk
menyelesaikannya
Semuaorang yakin bahwa Seseorang
akan bersedia melaksanakannya
Semuaorang dapat menyelesaikannya,
tetapi nyatanya
Takseorangpun melakukannya
Seseorang menjadi jengkel karenanya
Sebab seharusnya tugas itu menjadi
tanggungjawab Semuaorang
Semuaorang mengira Siapapun bersedia
melakukannya
Tetapi tak Seorangpun menyadari bahwa
Semuaorang mau melaksanakannya
Cerita ini berakhir ketika Semuaorang
menyalahkan Seseorang
Pada saat Takseorangpun telah
mengerjakan apa yang seharusnya dilakukan oleh Siapapun.
Terjemahan bebas: MAI
Lihat pula: Pribadi Unggul https://erde-matabaru.blogspot.com/2020/02/pribadi-unggul.html
Ayo Nyanyi, Dong Bu
Oleh Mohammad Agil Ichsan
Bismillahirrohmannirrohim
Dunia pendidikan menyadari bahwa setiap anak manusia sejak dilahirkan telah dibekali potensi kecerdasan jamak oleh Sang Maha Pencipta. Satu di antara kecerdasan jamak tersebut ialah kecerdasan ritmik/musik. Karena itu, pembelajaran yang berbasis kecerdasan jamak tersebut berusaha memberi peluang bagi pengembangan potensi kecerdasan ritmik/musik. Termasuk di dalamnya musik, seni suara, seni tari.
Tujuan kegiatan pembelajaran seni, antara lain untuk mengasah apresiasi anak akan rasa keindahan sejak usia dini. Kecerdasan ritmik/musik ini merangsang perkembangan belahan otak kanan anak yang berkaitan dengan perkembangan kreatif, kepekaan perasaan, irama, warna, pengembangan sosialisasi dan kepribadian anak. Bila rasa keindahan telah berhasil merasuki relung hati setiap anak, mereka akan peka terhadap nilai-nilai: keluhuran budi pekerti, rasa empati, dan menghargai sesama. Dengan bekal itu, kelak mereka mudah beradaptasi dengan lingkungannya.
Mengapa Anak-anak Senang Menyanyi
Pada umumnya, sejak usia dini setiap anak senang menyanyi. Indikatornya, antara lain, selagi masih dalam buaian mereka mudah tertidur pulas oleh alunan lagu nina bobok yang didendangkan oleh si ibu. Mereka suka bergumam menirukan lagu yang mereka dengar. Menjelang usia 4-5 tahun, anak-anak biasa menggerak-gerakkan kepala, mengetukkan jari tangan, dan menghentakkan kaki mengikuti irama lagu. Setelah mereka fasih mengucapkan kata-kata, dan memahami makna kata/kalimat, anak usia dini itu mulai menirukan lagu yang mereka dengar. Dorongan kecerian dari dalam lubuk hatinya mereka luapkan dengan menyanyi, menyuarakan suasana hati mereka. Lebih-lebih bila lagu yang mereka nyanyikan bercerita tentang alam pikiran mereka, dan pengalaman sehari-hari yang mereka jalani.
Jiwa dan perasaan anak-anak mudah untuk diajak membayangkan sebuah kebuh yang pernah mereka lihat. Lagu Kebunku, misalnya dapat mengantarkan imajinasi anak menjelajahi dunia khayal tentang keindahan aneka warna bunga yang sedang bermekaran di taman. Anak-anakpun cepat merespon saat perasaan mereka tersentuh oleh alunan nada dan lirik lagu Kasih Ibu. Mereka merasa seakan-akan sedang mendapat belaian tangan sang ibu yang penuh kasih sayang.
Kriteria Lagu Anak
Keindahan alunan nada sebuah lagu dan liriknya mudah meresap ke dalam jiwa dan perasaan setiap anak usia dini. Mereka mendengarkan dengan penuh nikmat dan ikut menyanyi bila lagu tersebut mencerminkan ungkapan jiwa, alam pikiran mereka sendiri. Setiap anak pasti segera tanggap ketika mereka diajak menyanyikan lagu-lagu yang sesuai dengan tuntutan perkembangan jiwa mereka.
Amatilah saat anak-anak sedang mendendangkan: "Doddoli doddoli bret, suara mobilku / rodanya dari karet / warnanya biru". Atau lagu berikut ini: "Kring... kring...kring... ada speda / spedaku roda tiga / kudapat dari ayah karena rajin belajar". Ternyata lagu-lagu dari khazanah lagu anak-anak yang sudah puluhan tahun berkumandang masih tetap mereka senangi.
Mengapa mereka bergairah untuk menyanyikan lagu-lagu tersebut? Mereka merasa senang menyuarakan bisikan hati sendiri, alam pikiran mereka serta pengalaman keseharian dari kalangan anak-anak itu sendiri. Lagu-lagu tersebut mengandung susunan nada yang sederhana sehingga mudah dinyanyikan. Pilihan kata pada liriknya menampilkan kosa kata yang akrab dengan dunia anak-anak, mudah dicerna dan gampang diingat. Lagu-lagu sejenis itulah yang membuat anak senang menyanyi. Irama, alunan nada serta liriknya memang pas buat mereka.
Karena itu, ajarkan kepada anak-anak usia dini lagu-lagu yang membuat mereka suka menyanyikannya. Ajaklah mereka menyanyikan lagu yang mampu menciptakan suasana gembira, dan membangkitkan optimisme. Pilihlah untuk mereka lagu yang digali dari dunia anak-anak, mengembangkan imajinasi anak, dan bercerita tentang dunia seputar mereka. sayangnya, nyanyian yang memenuhi kriteria sebagai lagu anak-anak tidak mudah didapat. Atau apakah karena sebagian pendidik anak usia dini kurang gigih memilih dan memilah-milah nyanyian mana yang sesuai dengan perkembangan jiwa anak?
Seharusnya para pendidik menyadari bahwa menyanyi dapat memberi rangsangan prikologis untuk membangkitkan kegembiraan pada anak-anak. Saat mereka menyanyi, keceriaan hati mereka terpantul pada wajah dan gaya mereka. Kegembiaraan anak-anak itu terekspresikan melalui bahasa tubuh mereka. Tanpa mereka sadari, saat mereka melantunkan lagu, tubuh dan kepalanya ikut bergoyang ke kiri dan ke kanan. Rangsangan syaraf dari otak menyebabkan mereka menyanyi sambil diiringi tepukan tangan dan hentakan kaki mengikuti irama lagu. Imajinasi mereka terbawa oleh alunan nada yang merdu sambil meresapi pesan yang terkandung dalam lirik lagu.
Nyanyian sebagai Metode Pembelajaran
Kalau menekuni berbagai lirik lagu, pasti disadari bahwa lagu anak-anak mengemban misi pendidikan. Cakupan pesan yang terngkap pada lirik lagu anak-anak amat luas. Lewat lagu, anak diajak belajar membilang dan mengenal urutan bilangan. Simaklah lagu: 1,2,3,4 ciptaan Pak Kasur: "Satu dua, tiga empat lima enam tujuh delapan". Lirik lagu: "Satu ditambah satu sama dengan dua", dan seterusnya. Juga lirik berikut ini: "Satu-satu aku sayang ibu, dua-dua juga sayang ayah, tiga-tiga sayang adik kakak, satu dua tiga sayang semuanya". Pendidik anak usia dini dapat memanfaatkan nyanyian tersebut sebagai metode pembelajaran sub kompetensi kecerdasan logika/matematika.
Siapa yang menyangsikan penanaman semangat cinta tanah air pada lirik lagu Berkibarlah Benderaku, ciptaan Ibu Sud? Sejak usia dini anak disadarkan agar mereka siap membela bangsa dan negara: "siapa berani menurunkan engkau, serentak rakyatmu membela ..."
Pelajarilah lirik lagu-lagu: Pelangi; Ambilkan Bulan, Bu; Hujan-hujan; Bintang Kejora, semuanya ciptaan AT Mahmud. Lagu-lagu tersebut dapat digunakan sebagai metode pembelajaran kecerdasan spiritual. Lirik lagu Di Stasiun; Kereta Api; Naik Kereta Api; Becak ternyata pas untuk pembelajaran bertemakan transportasi. Kecerdasan naturalis dapat pula memanfaatkan lagu dan lirik Paman Datang; Anak Gembala; dan Kelinciku. ***
Alhamdulillah
Kebenaran dan kesempurnaan hanya milik Allah Subhanahu wa Ta'ala.
25 Desember 2020
SMA Negeri 3 Surabaya Jalan Gentengkali 33 Surabaya, Dalam Kenangan
Oleh: Mohammad Agil Ichsan (2 Feb 1935 - 26 Sep 2020).
(Ini adalah tulisan beliau (ayahanda), seorang Guru SMA Negeri 3 Surabaya Jalan Gentengkali 33 Surabaya). Ditemukan dalam kumpulan file beliau. Semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala karuniakan ampunan dan ridho-Nya kepada beliau dan ibunda Rr. Sri Wartinah. Aaamiin)
Bismillahirrohmanirrohim
SMA Perjuangan untuk Menampung Para Pelajar Pejuang Kemerdekaan
Setelah perang kemerdekaan usai pada akhir tahun 1949, para pelajar pejuang kemerdekaan yang tergabung dalam Tentara Pelajar (Brigade 17), TRIP, dan organisasi tentara pelajar yang lain, kembali ke bangku sekolah. Para pelajar sekolah menengah (pertama atau atas) di beberapa daerah, merasa terpanggil untuk berjuang bersama para pemuda pejuang yang lain. Mereka rela meninggalkan bangku sekolah untuk ikut berjuang mempertahankan kemerdekaan negara. Tatkala tugas membela negara telah selesai, mereka ingin melanjutkan kembali pendidikan mereka di SMP atau di SMA.
Karena itu, pemerintah menyediakan fasilitas pendidikan yang sesuai bagi para pelajar pejuang ini. Setelah sekian tahun meninggalkan bangku sekolah, mereka tidak mungkin digabungkan dengan para pelajar SMP atau SMA reguler yang sudah ada. Apalagi mereka harus menyesuaikan diri dengan suasana baru setelah mengalami situasi menegangkan di medan tempur yang baru saja mereka tinggalkan.
Maka di beberapa kota, termasuk Surabaya dibukalah SMA Perjuangan untuk menampung hasrat para pelajar pejuang yang ingin melanjutkan pendidikannya. SMA Perjuangan tersebut menempati beberapa ruang kelas di kompleks Wijayakusuma pada sore hari. Dari tahun ke tahun, para pelajar pejuang itu berhasil menyelesaikan pendidikannya. Akhirnya tidak ada lagi eks pelajar pejuang yang masih menuntut ilmu di SMA Perjuangan itu. Hal tersebut terjadi sekitar tahun 1952. Sejak itu, SMA Perjuangan Surabaya mulai menerima lulusan SMP dari kalangan pelajar umum. Di antara pelajar umum yang diterima di SMA Perjuangan tersebut adalah Bapak Zainul Arifin dan Ibu Sunarti. Beberapa tahun kemudian, keduanya menjadi guru Ilmu Pasti dan Bahasa Inggris pada SMA III B.
SMA Perjuangan menjadi SMA Negeri III B
Pada awal tahun 1950, di kota Surabaya hanya ada dua SMA Negeri. SMA Negeri I A (Jurusan Sastra/Bahasa) dan SMA Negeri II B (Jurusan Eksakta. Maka ketika SMA Perjuangan mulai menerima lulusan SMP dari kalangan pelajar umum, SMA Perjuangan tersebut menjadi SMA Negeri III B (Jurusan Eksakta).
Ribut-ribut akibat tuntutan kembali Irian Barat ke pangkuan Republik Indonesia, sesuai dengan hasil persetujuan Konperensi Meja Bundar, menyebabkan hubungan antara Indonesia dengan Belanda memburuk. Demonstrasi yang dilakukan oleh berbagai kalangan untuk memperkuat tuntutan pemerintah RI agar Belanda segera mengembalikan Irian Barat makin marak.
Masyarakat makin gencar melakukan aksi pengusiran warga negara Belanda yang bekerja di beberapa perusahaan atau kantor pemerintah. Suasana yang menegangkan ini membuat masyarakat Belanda yang sudah bermukin di Indonesia sejak beberapa generasi mulai resah. Mereka merasa tidak betah lagi tinggal di Indonesia. Maka pada akhir dekade tahun 50an terjadilah eksodus warga negara Belanda pulang ke negerinya.
Akibat peristiwa ini, beberapa sekolah khusus, yang semula hanya untuk anak-anak Belanda mulai ditinggalkan murid-muridnya. Mereka ikut pulang ke negerinya bersama orangtua mereka. Salah satu sekolah tersebut ialah Surabayasche School Vereneging (SSV) atau Persatuan Sekolah-sekolah di Surabaya. Sekolah ini merupakan sekolah berasrama dari tingkat Sekolah Dasar sampai dengan SMA, yang beralamat di jalan Gentengkali 33 Surabaya.
Lalu gedung SSV tersebut diambil alih pemerintah. Sebagian bangunan yang luas dan megah itu dimanfaatkan sebagai Kantor Perwakilan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Timur. Sebagian lagi diserahkan kepada SMA Negeri III B. Sejak saat itu, SMA Negeri III B boyongan dari kompleks Wijayakusuma ke jalan Gentengkali. maka mulailah era SMA Negeri III B, Gentengkali 33 Surabaya.
Pada waktu itu, SMA Negeri III B menempati enam ruang kelas di lantai bawah yang memanjang dari arah Timur ke Barat. Di bagian belakang, di arah Selatan, ada dua ruang kelas yang bangunannya terpisah. Selain itu ada lagi 6 ruang kelas, membujur dari arah Selatan ke Utara, termasuk tiga ruang kelas, ruang praktikumm Kimia & Fisika, ruang paktikum Biologi, gudang kecil, dan sebuah ruang untuk tata usaha. Di bagian Utara masih ada tiga ruangan lagi: satu ruangan untuk Kepala Sekolah, satu ruang kelas, dan satu lagi untuk ruang praktek memasak. Di bagian depan (Timur) terdapat ruang aula dengan peralatan senam yang lengkap, dan dapat digunakan untuk ruang pertemuan atau pertunjukan kesenian. Gedung SSV tersebut memiliki fasilitas yang sangat memadai termasuk mebeulair yang baik untuk menunjang kegiatan pendidikan.
SMA Negeri III B mulai Membangun Citra sebagai Sekolah Favorit
Menjelang akhir tahun 50an, di Surabaya hanya ada 6 SMA Negeri, yaitu SMA Negeri I A (Bahasa); SMA Negeri II B, SMA Negeri III B, dan SMA Negeri V B (Eksakta); dan SMA Negeri IV C dan SMA Negeri VI C (Sosial). Maka terjadilah persaingan adu gengsi sesama SMA Negeri jurusan Eksakta (SMA Negeri II B, SMA Negeri III B, dan SMA Negeri V B).
Dari tahun ke tahun, SMA Negeri III B makin menunjukkan prestasi, baik di bidang akademik maupun olahraga dan kesenian. Tidak sedikit lulusan SMA Negeri III B yang diterima sebagai mahasiswa di Fakultas Kedokteran UNAIR, yang kala itu sebagai satu-satunya universitas negeri di Surabaya yang menerima lulusan SMA Jurusan Eksakta. SMA Negeri III B makin diminati oleh masyarakat sehingga menjadi pilihan lulusan SMP.
Harus diakui, bahwa SMA Negeri III B bukan sekolah yang penuh gebyar, yang banyak diminati oleh orangtua dari kalangan pejabat pemerintah atau kalangan the have. Lulusan SMP dan orangtua murid yang memilih SMA Negeri III B pada umumnya dari kalangan menengah ke bawah. Tapi keunggulan SMA Negeri III B ialah disiplin belajar yang ketat. Hasilnya: para palajar SMA Negeri III B mampu meraih prestasi demi prestasi, baik di bidang akademik maupun olahraga. Lulusan SMA Negeri III B makin banyak diterima di universitas negeri yang bergengsi di Bandung, Jakarta, atau Jogyakarta. ***
- Semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala karuniakan hikmah pada siapapun yang membaca ini.
- Semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala karuniakan Ridho-Nya dan Surga-Nya tanpa hisab kepada para insan pendidik SMA Negeri III Gentengkali 33 Surabaya.
- Semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala karuniakan kemuliaan dari sisi-Nya kepada para murid dan orangtua murid SMA Negeri III Gentengkali 33 Surabaya.
- Aamiin.
Alhamdulillah
Kebenaran dan kesempurnaan hanya milik Allah Subhanahu wa Ta'ala.
lihat pula: Menjadi Pribadi Unggul: https://erde-matabaru.blogspot.com/2020/02/pribadi-unggul.html
24 Desember 2020
Pribadi Unggul
Bismillahirrohmanirrohim
Tulisan ini ditemukan dalam file ayahanda Mohammad Agil Ichsan (2 Februari 1935 - 26 September 2020). Beliau seorang guru SMA Negeri III jalan Gentengkali 33 Surabaya. Semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala karuniakan hikmah bagi siapapun yang membacanya.
Modal Dasar Pribadi Unggul
- Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
- Memiliki kejujuran dan dapat dipercaya
- Memiliki kecerdasan intelektual
- Memiliki disiplin yang tinggi
- Memiliki komitmen dan integritas yang tinggi
- Memiliki daya juang yang tinggi
- Dapat membedakan yang haq dan yang batil
- Memiliki kemampuan mengendalikan emosi
- Memiliki kesabaran
- Memiliki tenggang rasa
- Memiliki kepedulian yang tinggi
- Memilikikepekaaan terhadap liingkungan
- Selalu berpikir positif
- Berpikir sebelum bertindak
- Bicara berdasar data dan realita
- Selalu membuat skala prioritas
- Selalu menetapkan target
- Selalu mawas diri
- Tidak pernah berhenti untuk belajar
- Memegang prinsip win-win solution
- Memanfaatkan waktu secara efisien
- Senantiasa bermanfaat bagi orang lain
- Berupaya menjadi yang terbaik
- Berusaha menjadi suri tauladan bagi orang lain
- Memiliki fisik dan mental yang sehat
- Memiliki gairah hidup yang tinggi
- Memiliki kepercayaan diri yang kuat
- Tidak mudah putus asa
- Memiliki loyalitas yang tinggi
- Memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi
- Kaya inisiatif dan kreatif
- Selalu berpikir ke masa depan
- Senantiasa berkomunikasi secara baik
- Bisa melayani teman, bawahan, dan atasan
- Senantiasa mengembangkan potensi diri
23 Desember 2020
Lagu-lagu untuk Kecerdasan Anak Usia Dini 4