Ular
tangga adalah permainan yang populer di kalangan anak-anak. Permainan ini
biasanya dimainkan oleh dua anak atau lebih. Bila kita amati anak-anak yang
bermain ular tangga, tampak adanya ekspresi gembira dan tegang pada
masing-masing pemain.
Ekspresi gembira akan terluapkan bila bidak
mencapai kotak bergambar kaki tangga,
sehingga mendapat hadiah naik menuju kotak puncak tangga. Rasa tegang karena
kekuatiran bidaknya mencapai kepala ular sehingga harus turun menuju kotak ujung
ekor ular.
Pada kotak yang terhubung dengan gambar tangga biasanya adalah kotak
bertuliskan perilaku baik yang dilakukan pemain dan hadiah yang
diperoleh. Sedangkan kotak yang
terhubung dengan gambar ular biasanya adalah kotak bertuliskan perilaku tidak
baik yang dilakukan pemain sehingga berakibat mendapat hukuman.
Permainan ular tangga di samping mengenalkan perilaku
baik dan buruk, juga mengembangkan kemampuan sosial-emosional anak. Permainan
ini memiliki aturan yang perlu dipatuhi agar permainan berjalan sesuai tujuan
penciptaan permainan ular tangga. Artinya, para pemain ular tangga dilatih
untuk mentaati aturan, jujur dalam
menghitung langkah sesuai jumlah mata dadu, mengendalikan diri bila bidak
sering berada di kepala ular, bersedia menyelesaikan permainan walau pemain
lainnya berhasil mencapai kotak terakhir.
Penelusuran di beberapa situs asing, antara
lain (www.
carigold.com/portal/forums/archive/index.php/t-371618.html; www.childrenswebmagazine.com/history%20of%20snakes%20and%20ladders.html) menyebutkan
bahwa permainan ular tangga diperkenalkan dan dimainkan oleh masyarakat India
sejak dahulu kala, populer dengan nama Moksha Patam (ada yang menulis Moksha
Patanu). Penemunya seorang guru spiritual Hindu dan menyebut permainan ini
Leela. Permainan ular tangga lalu dibawa ke Victoria Inggris, versi barunya
dibuat dan diperkenalkan oleh John Jacques tahun 1892. Kemudian dibawa ke
Amerika oleh seorang pembuat mainan bernama Milton Braddley di tahun 1943 dan
diberi nama Snakes dan Ladders. Permainan ini juga populer dikalangan anak-anak
di Indonesia, dan diberi nama Ular Tangga.
Moksha
Patam dikaitkan dengan falsafah tradisional Hindu tentang perbuatan baik melawan perbuatan buruk.
Pengajaran moral permainan ini adalah mencapai keselamatan melalui berbuat
baik, sementara melakukan perbuatan buruk akan mengalami kehancuran dan menuju
kehidupan yang rendah.
Kami hadirkan alat permainan berbentuk ular tangga. Nama alat permainan itu adalah Ular Tangga "Aku Baik dan Pandai". Manfaat alat permainan ini adalah untuk membentuk karakter positif anak-anak usia dini serta anak SD kelas rendah.
Dipilih nama“Aku Baik dan Pandai” karena kosa kata
“baik” dan “pandai” merupakan sifat yang diinginkan menjadi label anak-anak
usia dini pada umumnya. Sekaligus pula menanamkan sikap positif yaitu keinginan
menjadi baik dan pandai.
Ukurannya 200 x 200 x cm. Pilihan ukuran ini, karena anak akan sekaligus
berfungsi sebagai bidak, bergerak dari bidang ke bidang sesuai yang
diperintahkan dalam permainan. Hal ini akan membuat anak lebih menghayati
perannya di samping meningkatkan ketrampilan gerak fisik-motoriknya.
Berdasar perkembangan moral anak usia dini, maka pembelajaran moral akan menitikberatkan pada:
1). menanamkan keyakinan akan adanya yang Maha
Pencipta dan Maha Kuasa tempat manusia kembali kepadaNya, yang patut disembah
dengan cara yang telah ditetapkan olehNya;
2). menanamkan perilaku yang baik untuk dilakukan
dalam hidup keseharian di lingkungan rumah, sekolah, serta masyarakat demi
terwujudkan kehidupan yang saling
memahami, saling peduli, mendahulukan kepentingan umum dari pada kepentingan
pribadi, serta berjiwa adil dan jujur.
Alat permainan Ular Tangga "Aku Baik dan Pandai" tersedia di Taman APE.