06 Juli 2014

Ular Tangga "AKU BAIK & PANDAI" Pembentuk Karakter Positif Anak



Ular tangga adalah permainan yang populer di kalangan anak-anak. Permainan ini biasanya dimainkan oleh dua anak atau lebih. Bila kita amati anak-anak yang bermain ular tangga, tampak adanya ekspresi gembira dan tegang pada masing-masing pemain.    
Ekspresi gembira akan terluapkan bila bidak mencapai  kotak bergambar kaki tangga, sehingga mendapat hadiah naik menuju kotak puncak tangga. Rasa tegang karena kekuatiran bidaknya mencapai kepala ular sehingga harus turun menuju kotak ujung ekor ular. 
Pada kotak yang terhubung dengan gambar tangga biasanya adalah kotak bertuliskan  perilaku baik  yang dilakukan pemain dan hadiah yang diperoleh.  Sedangkan kotak yang terhubung dengan gambar ular biasanya adalah kotak bertuliskan perilaku tidak baik yang dilakukan pemain sehingga berakibat mendapat hukuman.
Permainan ular tangga di samping mengenalkan perilaku baik dan buruk, juga mengembangkan kemampuan sosial-emosional anak. Permainan ini memiliki aturan yang perlu dipatuhi agar permainan berjalan sesuai tujuan penciptaan permainan ular tangga. Artinya, para pemain ular tangga dilatih untuk  mentaati aturan, jujur dalam menghitung langkah sesuai jumlah mata dadu, mengendalikan diri bila bidak sering berada di kepala ular, bersedia menyelesaikan permainan walau pemain lainnya berhasil mencapai kotak terakhir.
  Sejarah Permainan Ular Tangga
Penelusuran di beberapa situs asing, antara lain (www. carigold.com/portal/forums/archive/index.php/t-371618.html; www.childrenswebmagazine.com/history%20of%20snakes%20and%20ladders.html) menyebutkan bahwa permainan ular tangga diperkenalkan dan dimainkan oleh masyarakat India sejak dahulu kala, populer dengan nama Moksha Patam (ada yang menulis Moksha Patanu). Penemunya seorang guru spiritual Hindu dan menyebut permainan ini Leela. Permainan ular tangga lalu dibawa ke Victoria Inggris, versi barunya dibuat dan diperkenalkan oleh John Jacques tahun 1892. Kemudian dibawa ke Amerika oleh seorang pembuat mainan bernama Milton Braddley di tahun 1943 dan diberi nama Snakes dan Ladders. Permainan ini juga populer dikalangan anak-anak di Indonesia, dan diberi nama Ular Tangga.
Moksha Patam dikaitkan dengan falsafah tradisional Hindu tentang  perbuatan baik melawan perbuatan buruk. Pengajaran moral permainan ini adalah mencapai keselamatan melalui berbuat baik, sementara melakukan perbuatan buruk akan mengalami kehancuran dan menuju kehidupan yang rendah. 

Kami hadirkan alat permainan berbentuk ular tangga. Nama alat permainan itu adalah Ular Tangga "Aku Baik dan Pandai". Manfaat alat permainan ini adalah untuk membentuk karakter positif anak-anak usia dini serta anak SD kelas rendah.
Dipilih nama“Aku Baik dan Pandai” karena kosa kata “baik” dan “pandai” merupakan sifat yang diinginkan menjadi label anak-anak usia dini pada umumnya. Sekaligus pula menanamkan sikap positif yaitu keinginan menjadi baik dan pandai.
Ukurannya 200 x 200 x cm. Pilihan ukuran ini, karena anak akan sekaligus berfungsi sebagai bidak, bergerak dari bidang ke bidang sesuai yang diperintahkan dalam permainan. Hal ini akan membuat anak lebih menghayati perannya di samping meningkatkan ketrampilan gerak fisik-motoriknya. 
Berdasar perkembangan moral anak usia dini, maka pembelajaran moral akan menitikberatkan pada:

1). menanamkan keyakinan akan adanya yang Maha Pencipta dan Maha Kuasa tempat manusia kembali kepadaNya, yang patut disembah dengan cara yang telah ditetapkan olehNya;

2). menanamkan perilaku yang baik untuk dilakukan dalam hidup keseharian di lingkungan rumah, sekolah, serta masyarakat demi terwujudkan  kehidupan yang saling memahami, saling peduli, mendahulukan kepentingan umum dari pada kepentingan pribadi, serta berjiwa adil dan jujur.

Materi akan termuat pada papan ular tangga serta kartu-kartu karakter.
 



Alat permainan Ular Tangga "Aku Baik dan Pandai" tersedia di Taman APE.

Tidak ada komentar: