19 Maret 2011

SUPERMOON

Berapa jarak antara Bumi dengan Bulan? Rata-rata, jarak Bumi dengan Bulan sekitar 382.900 km. Namun pada tanggal 20 Maret tahun 2011 ini, Bulan berada pada titik terdekat dengan Bumi. Jarak antara Bumi dengan Bulan menjadi sekitar 356.577 km. Ini terjadi sekali dalam 18 tahun!


Foto ini adalah Supermoon yang terekam kamera di wilayah Rungkut-Surabaya pada hari Minggu 20 Maret 2011 sekitar pukul 20.00 WIB, oleh Puti Sinansari

Karena Bulan berada pada titik terdekat dengan Bumi, maka Bulan terlihat lebih besar dari biasanya. Fenomena ini disebut Supermoon. Bila Anda senang melihat bulan saat purnama, Anda akan melihat adanya perbedaan pada Supermoon dibanding bulan purnama yang lain.

Kita sebagai pendidik anak usia dini, penting untuk menumbuhkan minat dan kepedulian anak-anak terhadap Bumi dan benda-benda angkasa lainnya. Delapan belas tahun lagi, yaitu tahun 2029, mereka akan bertemu dengan fenomena Supermoon. Mari siapkan mereka untuk dapat memaknai fenomena Supermoon kelak.

Bagaimana menumbuhkan minat dan kepedulian anak-anak terhadap benda-benda angkasa? Cobalah gagasan berikut ini.

1. Ajaklah anak berbincang tentang Bumi, Bulan, Matahari, langit, dan Bintang. Tentang dimana dan kapan benda-benda langit itu bisa kita lihat. Tentang jarak benda-benda angkasa itu dengan Bumi. Tentang perbedaan Matahari, Bulan, Bumi, serta Bintang. Berusahalah untuk bisa memperlihatkan gambar letak benda-benda angkasa tersebut. Jika domisili Anda dekat kota Surabaya, silahkan datang ke Taman APE Widyantara untuk mendapatkan gambar dan informasi seputar benda-benda angkasa.

2. Ajaklah anak-anak membuat bentuk-bentuk Bulan pada carton tebal. Tanyakan padanya, bentuk mana yang disukai dan mengapa. Biarkan mereka mewarna Bulan dengan warna yang disukai. Gantungkan bentuk-bentuk bulan hasil kreasi anak di kelas.

foto ini memperlihatkan bentuk-bentuk Bulan





3. ajaklah anak menancapkan tongkat di halaman sekolah pada pagi hari saat sinar matahari tidak tertutup awan. mintalah anak menandai letak banyangan tonggak yang terlihat. setiap satu jam ajaklah anak mengamati bayangan tonggak dan menandainya. panjang dan letak banyangan tonggak yang berubah menunjukan berubahnya posisi matahari.

4. ajaklah anak menangkap sinar matahari dengan kaca pembesar. letakkan selembar kertas kering di halaman yang terkena sinar matahari. peganglah kaca pembesar di atas kertas, atur posisi kaca mengarah pada sinar matahari sehingga pada kertas terlihat titik terang. tunggulah beberapa saat, api akan membakar kertas. hal ini membuktikan bahwa matahari memancarkan energi dan panas.

Anda punya gagasan lain? bagikanlah kepada kami dengan cara mengklik "komentar"

Referensi dan foto bentuk Bulan: NASA Scientist Explains: Science Behind 'Supermoon' Phenomenon

Salam BERDAYA!

18 Maret 2011

"BUMI KITA SEPERTI PUZLE" (seri 2)

Mengapa Terjadi Tsunami?

Pada edisi 1 Bumi Kita Seperti Puzle, kita telah mengetahui mengapa terjadi gempa bumi dan bagaimana guncangan gempa bumi menjalar.

Pada edisi kedua, kita akan mengetahui, mengapa terjadi tsunami. Tsunami selalu terjadi setelah gempa bumi yang pusat gempanya berada di dasar laut. Namun tidak semua gempa bumi yang pusat gempanya di dasar laut akan disertai tsunami.



Mari lihat gambar. Patahan di dasar laut itulah yang menggerakkan air laut di atasnya. Semakin besar kekuatan patahan, berarti semakin besar energi yang menggerakan air laut, maka semakin besarlah guncangan air laut. Perpindahan energi dari patahan itulah yang membentuk gelombang laut yang melaju ke darat sebagai tsunami.

Gelombang tsunami melaju sangat cepat. Di laut dalam, kecepatannya bisa melebihi 800km per jam. Bagaimana dengan tinggi gelombang? Semakin ke pantai, tinggi gelombang meningkat bisa mencapai 10m. Hal itu karena gelombang melaju dari laut dalam menuju pantai sehingga menyebabkan gesekan gelombang dengan dasar laut jadi meningkat. Hantaman air serta beragam benda yang terbawa aliran gelombang tsunami itulah yang menyebabkan kerusakan serta korban.

Gempa bumi yang berpusat di dasar laut dapat disebabkan oleh terjadinya patahan, letusan gunung api bawah laut, atau hantaman meteor di bawah laut.


Sumber gambar: harian Kompas.


Salam BERDAYA!

12 Maret 2011

"BUMI KITA SEPERTI PUZZLE" (edisi 1)

Mengapa Ada Gempa Bumi?

Kulit bumi terdiri atas sejumlah lempeng yang sambung menyambung seperti puzle. Lempeng-lempeng bumi selalu bergerak, karena lempeng mengapung di atas cairan mantel bumi.


Lempeng-lempeng tersebut saling bertabrakan, sehingga yang satu dapat menekan lempeng yang lain ke bawah, atau yang satu menjadi terlipat, atau keduanya bergerak saling bergeseran dengan arah berlawanan.

Pergeseran antar lempeng itulah sumber gempa yang mengguncangkan dunia dan menimbulkan petaka. Getarannya kita rasakan sebagai gempa bumi. Guncangan karena pergerakan lempeng-lempeng bumi disebut gempa tektonik.



Mari lihat gambar atas dan bawah. Bidang yang berwarna-warni menunjukkan lempeng-lempeng bumi. Bidang yang digambar dengan tinta hitam menunjukkan area benua. Cobalah temukan kepulauan Indonesia, letaknya di pertemuan 3 lempeng: pacific, indo-australia dan eurasia. Kondisi ini menyebabkan wilayah Kepulauan Indonesia sering dilanda gempa Bumi.







Bagaimana Guncangan Menjalar?



Sumber gempa atau tempat mulainya gempa disebut pusat gempa. Tanah tepat di atas pusat gempa disebut episentrum. Getaran gempa menjalar dari pusat gempa hingga ke episentrum. Di episentrum inilah guncangan terasa sangat keras hingga bisa menimbulkan kerusakan. Getaran gempa melemah ketika menjalar semakin jauh dari pusat gempa/episentrum.

Pernahkan merasakan guncangan gempa bumi? Kita harus selalu mempersiapkan diri menghadapi guncangan gempa yang datangnya selalu tiba-tiba.

Referensi:
1. News Letter "Teacher Planet"
2. Scripps Institution Of Oceanography "Earth Like a Puzzle"
3. Widya Wiyata Pertama "Beginilah Kerjanya"
4. Kamus Visual, QA International

Sumber gambar:

1. dua gambar pertama: Scripps Institution Of Oceanography "Earth Like a Puzzle"
2. gambar terakhir: Widya Wiyata Pertama "Beginilah Kerjanya"

Salam BERDAYA!